Jawa Tengah, gugat.id – Suasana duka mendalam menyelimuti Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, pasca-longsor yang menelan banyak korban jiwa. Hingga pagi ini (Kamis, 23/1/2025), jumlah korban meninggal yang telah ditemukan mencapai 21 orang, sementara lima lainnya masih dalam pencarian.
Pencarian yang melibatkan lebih dari 900 personel gabungan dari BPBD, Polri, TNI, SAR, PMI, relawan, dan warga setempat masih berlangsung dengan tantangan besar. Medan yang curam dan tanah labil, ditambah cuaca hujan yang tak menentu, membuat upaya evakuasi menjadi sangat sulit.
“Kami terus berupaya, meski medan sangat berat dan waktu semakin mendesak,” ujar Eko salah satu anggota tim gabungan. “Harapan kami, semua korban yang hilang bisa segera ditemukan.”
Deretan Nama Korban
Dari 21 korban yang telah ditemukan, identitas mereka berhasil diidentifikasi, termasuk Sutar (49), Riyanto (50), dan Revalina (19). Pada hari kedua pencarian, empat korban ditemukan, yakni Aisah (18), Ta’ari (41), Afkar Arbiyan (5 bulan), dan Ta’adi (34).
Sementara itu, lima korban yang masih dinyatakan hilang di antaranya M. Teguh Imanto, warga Desa Kayupuring; Giyanto, warga Desa Gumelem; Tegar Hariyanto, warga Batang; M. Nasrullah Amin, warga Pekalongan; dan Aurel, warga Kasimpar.
Baca juga: https://www.gugat.id/salah-duga-rumah-warga-terbakar-dikira-rsud-dr-soedono-yang-hangus/
Solidaritas di Tengah Bencana
Meski duka menyelimuti, upaya keras dan solidaritas terus diperlihatkan oleh semua pihak. Relawan dan warga setempat bahu-membahu membantu proses pencarian, berharap agar semua korban segera ditemukan.
Pencarian terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil dievakuasi. Masyarakat berharap tragedi ini menjadi peringatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, terutama di daerah rawan longsor.
(Redaksi)
