Sosiolog : Pemerintah Agar Lebih Memiliki Sense of Crisis Dalam Penanganan klithih |

Sosiolog : Pemerintah Agar Lebih Memiliki Sense of Crisis Dalam Penanganan klithih

By

Yogyakarta, (gugat.id) _/// Terkait fenomena klithih yang menjadi trending topik di twitter bisa di katakan sebagai representasi suara masyarakat karna ketidakpuasan atas pelayanan publik yang di selenggarakan oleh Pemerintah dalam hal keamanan khususnya.

Sosiolog UGM A.B Widyanta menjelaskan tentang maraknya klithih yang harus di tangani dengan serius dan sudah menjadi trending topic media sosial.

Trending topik adalah bentuk ekspetasi dan tujuan sekaligus support moral warga masyarakat kepada pemerintah agar lebih memiliki sense of crisis dan akselerasi dalam penanganan fenomena klithih secara serius dan terintegrasi, ” Jelasnya.


Baca Juga : Vaksinasi Booster Dimulai Tanggal 12 Januari 2022


Dikaitkan bahwa fenomena klithih ini By design AB mengatakan, tidak ada data yang meyakinkan bahwa kasus klithih ini adalah by design atau disengaja untuk menciptakan rasa tidak aman bagi masyarakat Jogja.

“Masyarakat jangan diarahakan ke sudut pandang yang spekulatif, hal itu perlu investigasi lanjut yang serius untuk mengungkapnya, ” Imbuhnya.

Dalam menyikapi persoalan klithih, pemerintah harus legowo mengakui bahwa ada persoalan serius yg mesti direspon secara urgen melalui serangkaian intervensi kebijakan yg mumpuni dan holistik untuk memecahkannya.


Baca Juga : Program Nasional, Seluruh Siswa TK dan SD Ngeposari Mengikuti Vaksinasi


“Harus dilakukan riset transdisipliner mulai dari aspek historis, sosiologis, antropologis, psiko sosial, maupun psikologis, hingga aspek yurudisnya, ” tegasnya.

kasus klithih ini tidak cukup hanya dari aspek penegakan hukum yang pada dasarnya hanya bersifat kuratif. Harus dicari ” Akar Persoalanya” sesungguhnya dari klithih ini.

“Persoalan ini harus direspon dengan kerja-kerja lintas sektor dan lintas stakeholder. Dan harus memiliki semangat urgensi dalam menyelesaikan persoalan klithih ini, “katanya.


Baca juga : 251 Pejabat Baru Dilantik Bupati Gunungkidul


Pemerintah Harus mengkaji kembali berbagai peluang untuk menciptakan ruang publik yg lebih terbuka bagi anak anak dan remaja agar ada produksi ruang sosial yang inklusif, berkualitas, dan substantif.

Anak anak dan generasi muda bisa mengoptimalkan kemampuannya dalam olah pikir, olah rasa, dan olah tubuh untuk menjadi “Jalma Manungsa kang utama. Inilah kesempatan bagi DIY untuk merealisasikan keistimewaaannya.

Editor : Tri_gugat ID

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!