Gugat.id, Sebelum tahun 1970, Finlandia adalah negara dengan prestasi pendidikan yang biasa-biasa saja. Kini, Finlandia berubah menjadi salah satu “raksasa” di bidang pendidikan. Dokumen Programme for International Student Assessment (PISA) yang dikeluarkan oleh OECD pada tahun 2018 menjadi bukti kuat tentang kemajuan tersebut.
Dari tiga indikator—yakni literasi, matematika, dan sains—Finlandia sanggup menggapai level 3. Yang lebih mengejutkan lagi, mereka mencapai kesuksesan besar itu hanya dalam waktu tiga puluh tahun. Hal ini tentu menimbulkan satu pertanyaan: apa sesungguhnya rahasia di balik keajaiban ini?
SISTEM PENDIDIKAN GURU
Pasi Sahlberg, penulis buku Finnish Lessons: What Can the World Learn from Educational Change in Finland?, mengatakan bahwa salah satu faktor utama keberhasilan Finlandia terletak pada kualitas dan profesionalisme guru. Dua item ini datang dari sistem pendidikan guru yang sangat tertata rapi.
Baca juga : Sosiolog : Pemerintah Agar Lebih Memiliki Sense of Crisis Dalam Penanganan klithih
Menjadi guru di Finlandia bukanlah pekerjaan mudah. Seseorang yang ingin menekuni peran sebagai pengajar perlu mendaftar di universitas terkait. Peserta mesti melewati dua tahapan ketat sebelum resmi menjadi mahasiswa/i.
Tahap pertama, calon mahasiswa/i diseleksi lewat matrikulasi hasil ujian. Pada fase selanjutnya, mereka yang lolos akan menghadapi tes tertulis dan tes observasi.
Di sini pendaftar bakal diberi kesempatan untuk mempraktikkan model pembelajarannya.
Setelah itu, mereka diwawancarai perihal pemilihan metode belajar tersebut. Usai dinyatakan lulus, mahasiswa/i keguruan kemudian dididik selama tiga sampai lima tahun di universitas terkait.
Tahap pendidikan ini merupakan episode paling krusial. Pada fase ini kandidat guru wajib mempelajari tiga hal; teori pendidikan, pengetahuan konten pedagogi, dan praktik dan didaktik subjek.
Selain menerima tiga material penting tersebut, calon guru juga diharuskan mengintegrasikan teori, metodologi riset, serta praktik. Ditekankannya integrasi tersebut menunjukkan komitmen kuat Finlandia untuk menjalankan pendidikan guru berbasis riset.
Baca juga : Berkenalan Dengan Monster Baru Bernama Metaverse
Setelah melewati masa pendidikan, kandidat guru lalu didorong untuk melakukan praktik langsung. Di Finlandia, terdapat dua macam praktik pengajaran. Pertama berlangsung di seminar dan kelas kecil. Di sini mahasiswa mempraktikkan kemampuan dasar mengajar di depan teman kelasnya. Model kedua terjadi di Sekolah Pelatihan Guru yang berada di bawah universitas serta mempunyai organisasi layaknya sekolah publik.
Seleksi yang sangat ketat serta pendidikan guru yang sangat sistematis dan tertata rapi seperti tergambar jelas di atas merupakan cara jitu Finlandia menaikkan performa pendidikannya. Kepercayaan besar dan pemberian otonomi lebih kepada guru menjadi faktor lain yang membuat kualitas dan profesionalisme guru Finlandia begitu bagus.
Rizkiansyah Fitramadhana
Mahasiswa S1 Sosiologi UGM
