Yogyakarta, gugat.id -Masyarakat Ekonomi Syariah Daerah Istimewa Yogyakarta (MES DIY) bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Awarding 4 Events Road to The 3rd International Conference on Islamic and Halal Economic Studies (ICIHES) 2025 di Hotel Marriott Yogyakarta pada Selasa (4/11). Penyelenggaraan ini menjadi bagian dari persiapan menuju konferensi internasional ICIHES 2025 yang akan berlangsung pada November 2025, dengan tujuan memperkuat ekosistem ekonomi dan industri halal nasional agar mampu bersaing pada level global.
Acara ini dihadiri sejumlah tokoh strategis baik dari nasional maupun internasional, Prof. Dr. Anggito Abimanyu, M.Sc. Ketua Dewan Komisioner LPS, Prof. Emeritus Dr. Kosugi Yasushi Ritsumeikan University, Jepang, Prof. Dr. Abdul Ghafar Ismail Universiti Kebangsaan Malaysia, Dandan Hermawan Sekretaris Umum MES DIY, R. Agus Trimurjanto Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY Syariah, Dr. Reni Rosari, MBA Ketua Prodi Perekonomian Islam dan Industri Halal UGM, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. Ketua Departemen Industri Halal MES DIY, akademisi, pelaku usaha, serta perwakilan UMKM dan masih banyak lagi yang hadir dari institusi keuangan syariah, akademisi dari Indonesia, Jepang dan Malaysia, pelaku usaha industri halal, serta mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia.

Kehadiran tokoh dan ahli internasional tersebut menunjukkan bahwa Yogyakarta kini memiliki posisi penting dalam percaturan pengembangan industri halal global. MES DIY dan UGM bersepakat bahwa upaya penguatan ekosistem halal tidak hanya memerlukan riset akademik, namun juga implementasi yang terukur dan berdampak bagi masyarakat.
Dalam rangkaian kegiatan ini, MES DIY menyerahkan penghargaan Duta Halal MES DIY 2025 kepada Aqmarina Aqilah Dhiyaulhaq dari Universitas Alma Ata. Penghargaan diberikan langsung oleh Sekretaris Umum MES DIY, Dandan Hermawan, yang didampingi oleh Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY Syariah, R. Agus Trimurjanto.
Pengangkatan Duta Halal ini merupakan langkah penguatan peran generasi muda dalam kampanye halal lifestyle, peningkatan literasi halal berbasis akademik dan teknologi, serta penyebaran nilai halalan thayyiban secara persuasif dan inklusif di masyarakat. Kehadiran Duta Halal diharapkan menjadi akselerator gerakan halal di lingkungan pendidikan, komunitas kreatif, hingga pemberdayaan UMKM.
Selain itu, penghargaan Tokoh Penggerak Halal DIY 2025 diberikan kepada Mustofa Ahda atas dedikasinya dalam pengembangan sertifikasi halal, pendampingan UMKM halal, dan keterlibatan aktif dalam advokasi kebijakan halal di tingkat daerah maupun nasional. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Ketua Program Studi Perekonomian Islam dan Industri Halal Sekolah Pascasarjana UGM, Dr. Reni Rosari, MBA. Penganugerahan ini menjadi bentuk pengakuan bahwa keterlibatan individu dalam pengabdian yang berkelanjutan sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekosistem halal di akar rumput.
Dalam kesempatan yang sama, MES DIY juga mengumumkan pemenang Halal Business Plan Competition (HBPC) 2025 sebagai langkah strategis untuk melahirkan inovator dan pelaku usaha halal baru. Pemenang kategori pelajar diraih oleh Tim Halal Cyberquest dari SMAN 1 Ngaglik dengan karya inovasi digitalisasi literasi dan keamanan pangan halal bagi remaja.
Sementara itu, pemenang kategori mahasiswa dan umum diraih oleh Tim LPPTQ PCM Kalasan dari PPTQ Daarul Hikmah yang mengusung model pemberdayaan usaha halal berbasis pesantren dan komunitas jamaah. Penghargaan diserahkan oleh Ketua Departemen Industri Halal MES DIY, Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D.
Lebih lanjut, dalam agenda resmi ini juga dilakukan Deklarasi Komitmen Kawasan Halal (KKH) DIY x G2RT MES DIY yang melibatkan tiga wilayah, yaitu Desa Sumberrejo, Kalurahan Patehan, dan Desa Salamrejo. Ketiganya menyatakan kesiapan untuk dikembangkan sebagai kawasan halal dengan kategori Kawasan Industri Halal, Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS), dan Pariwisata Ramah Muslim.
Komitmen ini dikuatkan dengan model inovasi pemberdayaan ekonomi masyarakat “G2R Tetrapreneur” yang telah menjadi rujukan nasional dalam pengembangan ekonomi berbasis gotong royong, kearifan lokal dan transformasi digital. Melalui deklarasi ini, keempat rangkaian kegiatan Road to ICIHES 2025 resmi dinyatakan tuntas dan siap memasuki tahap integrasi ekosistem pada skala yang lebih luas.
Sebagai bentuk apresiasi dan dukungan berkelanjutan, para penerima penghargaan memperoleh tabungan pendidikan dari BPD DIY Syariah, program pembinaan MES DIY termasuk fasilitasi inovasi model G2RT Tetrapreneur, hadiah uang tunai, serta dukungan perangkat dan souvenir dari OJK DIY dan pelaku UMKM binaan Dompet Dhuafa serta Batik dari Renjanayu by Yunet. Dengan demikian, seluruh penghargaan yang diberikan bukan hanya bersifat simbolik, melainkan berfokus pada penguatan kompetensi dan kesinambungan kontribusi para penerima sehingga mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Penyelenggaraan Awarding Road to ICIHES 2025 ini semakin mempertegas posisi Yogyakarta sebagai pionir pengembangan ekonomi dan industri halal di Indonesia, sekaligus memperlihatkan kesiapan daerah ini untuk berperan dalam rantai nilai halal global. Industri halal dunia yang diproyeksikan terus bertumbuh menjadikan Indonesia perlu memperkuat daya saing melalui inovasi, kolaborasi dan standardisasi yang berkesinambungan.
Oleh karena itu, kehadiran ICIHES 2025 di Yogyakarta bukan hanya sebagai forum akademik internasional, melainkan sebagai momentum strategis nasional untuk memperkuat diplomasi halal Indonesia di tingkat dunia.
(Redaksi)