Surakarta, gugat.id – Upaya memperkuat branding batik khas Girilayu, Karanganyar sebagai warisan budaya dan potensi ekonomi kreatif terus dilakukan. Salah satunya melalui inovasi berbasis teknologi digital dan media kreatif.
Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2025, masyarakat setempat khususnya paguyuban Batik Giriarum bersama tim pelaksana kegiatan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta yang berkolaborasi dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) menghadirkan tiga terobosan utama.
Mulai dari website batikgiriarum.com sebagai pusat informasi digital, billboard interaktif peta wisata Batik Giriarum yang memandu wisatawan, serta video animasi promosi wisata batik yang menghadirkan pengalaman visual lebih menarik.
Ketiga media dirancang untuk saling melengkapi. Website berfungsi sebagai identitas digital desa sekaligus sarana dokumentasi produk UMKM batik.
Billboard interaktif menghadirkan peta wisata yang memudahkan wisatawan menjelajahi sentra batik tulis di Girilayu secara langsung di lapangan.
Sementara itu, video animasi menjadi sarana promosi yang komunikatif, kreatif, dan mampu menarik perhatian generasi muda maupun audiens digital di media sosial.
Diharapkan media ini dapat memperluas jangkauan promosi, meningkatkan citra profesional UMKM batik, sekaligus memperkuat daya tarik wisata desa.
Ketua kegiatan, Ditya Fajar Rizkizha menegaskan, kolaborasi antara teknologi dan budaya menjadi kunci untuk memperkuat daya saing batik di era digital.
Melalui kombinasi website, billboard interaktif, dan video animasi, ISI ingin menunjukkan bahwa batik tidak hanya tradisi, tetapi juga bisa dikomunikasikan dengan cara-cara kreatif dan modern.
“Harapannya, media ini tidak hanya memperkuat branding Batik Girilayu, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya generasi muda,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Batik Giriarum, Nyoto Mulyono, menyampaikan program ini menjadi angin segar bagi para pengrajin batik.
“Selama ini promosi batik kami masih terbatas dari mulut ke mulut atau lewat media sosial pribadi. Dengan adanya website resmi ini citra batik Girilayu menjadi lebih profesional. Kami para pengrajin merasa sangat terbantu, karena produk kami bisa dikenal lebih luas, baik oleh wisatawan maupun konsumen di luar daerah. Kami berharap program ini terus berlanjut agar keberadaan Batik Girilayu, Karanganyar semakin kukuh sebagai identitas desa wisata,” ungkapnya dalam sambutan pada pelatihan di Rumah Batik Giriarum, Girilayu, Minggu (28/9).