Tegal, Gugat.id – Rabu (10/9/2025) siang, Ruang Adipura Balai Kota Tegal mendadak jadi ruang penuh ketegangan sekaligus harapan. Sepuluh pejabat eselon tinggi Pemkot Tegal resmi digeser posisinya. Ada yang naik ke kursi strategis, ada pula yang harus meninggalkan zona nyaman untuk mengemban tugas baru.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, yang memimpin langsung pelantikan itu, tidak sekadar membacakan sumpah. Ia mengirimkan pesan keras, nyaris seperti peringatan. “Jangan hanya mengejar jabatan lalu lupa tanggung jawab. Jangan hanya ingin dihormati, tapi abai melayani,” katanya lantang. Ruangan pun seketika hening, seakan pesan itu menancap dalam ke hati para pejabat.
Rotasi kali ini menyentuh banyak posisi penting. Sesuai Surat Keputusan Wali Kota Tegal Nomor 800.1.3/056.K/2025, tanggal 9 September 2025 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama melalui mutasi/rotasi, kesepuluh orang tersebut adalah:
- Hartoto, S.IPem., M.Si jabatan lama Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, diangkat dalam jabatan baru Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan Setda.
- Herviyanto Gunarso Wisnu Purbo, S.IP., M.Si jabatan lama Sekretaris Dewan, diangkat dalam jabatan baru Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
- Drs. Joko Sukur Baharudin jabatan lama Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM, diangkat dalam jabatan baru Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda.
- Sartono Eko Saputro, S. jabatan lama Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, diangkat dalam jabatan baru Asisten Administrasi Umum Sekda.
- Muhammad Rudy Herstyawan, S.T., M.Si jabatan lama Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan diangkat dalam jabatan baru Sektretaris Dewan Perwakilan Rakyat.
- M. Ismail Fahmi, S.IP., M.Si jabatan lama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, diangkat dalam jabatan baru Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah.
- Ir. Cucuk Daryanto, M.Si jabatan lama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda, diangkat dalam jabatan baru Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian, dan Pangan.
- Sirat Mardanus, S.Pi., M.Si jabatan lama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian, dan Pangan, diangkat dalam jabatan baru Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan.
- Ilham Prasetyo, S.Sos, M.Si jabatan lama Asisten Administrasi Umum Sekda, diangkat dalam jabatan baru Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian.
- Sedangkan satu pejabat yang dilantik melalui Keputusan Wali Kota Tegal Nomor 800.1.3/057.k/2025 tanggal 9 September 2025 tentang, pengukuhan Pegawai Negeri Sipil ke dalam jabatan pimpinan tinggi pratama Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Tegal, Budi Saptaji, S.STP., M.Si.
Bagi sebagian orang, daftar rotasi itu hanya perpindahan nama dan jabatan. Tapi sejatinya, ini adalah peta baru pemerintahan Kota Tegal. Dari Dinas Pendidikan hingga Koperasi, dari Sekretariat DPRD hingga Kesbangpol, para pejabat yang dilantik kini memegang kunci untuk menentukan arah kebijakan dan wajah pelayanan publik.

Wali Kota Dedy Yon menegaskan, rotasi bukan hadiah, melainkan kebutuhan organisasi. Ia mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah, bukan prestise. “Integritas bukan lagi pilihan, ini adalah tuntutan. Jabatan tidak hanya melulu soal kewenangan, tapi soal keteladanan,” ucapnya, menekankan esensi kepemimpinan yang ingin ia tanamkan.
Pesan itu disambung dengan harapan besar. Dedy Yon ingin para pejabat menjadi mercusuar perubahan – terang, tegas, sekaligus memberi arah. Ia meminta mereka membuka akses pelayanan publik, menjaga kepercayaan masyarakat, dan memastikan keadilan dirasakan hingga lapisan bawah. “Jadilah contoh nyata bahwa jabatan hadir bukan untuk dinikmati, tetapi untuk dijalani dengan penuh pengabdian,” pesannya.
Rotasi ini menandai awal babak baru birokrasi Kota Bahari. Sepuluh pejabat kini mengemban amanah, dan masyarakat menunggu pembuktian. Apakah mereka akan menjadi birokrat biasa, atau justru pemimpin yang mengubah wajah pelayanan publik di Kota Tegal? Jawabannya kini bergantung pada bagaimana mereka membaca pesan keras dari Wali Kota : jabatan adalah ujian.
Pewarta : R. Latief