Momentum Musik Orkestra Menggema Mendunia di Era Disrupsi Digital |

Momentum Musik Orkestra Menggema Mendunia di Era Disrupsi Digital

By

GUGAT ID, – Pada zaman pra teknologi digital, masyarakat perkotaan jika hendak menikmati hiburan konser musik orkestra harus melewati berbagai kesulitan.

Mereka perlu menunggu jadwal konser, mengantri tiket dan mencari transportasi umum bahkan berjalan kaki jauh ke ruang pertunjukan.

Katakanlah pada masa itu sekitar tahun 1800-an masyarakat perkotaan akan menikmati konser music Nocturne op.9 No.2 dari Chopin, tentu perlu pengorbanan waktu, ekonomi dan keringat.

Selain susah untuk mendapatkan tiketnya, juga tidak semua warga masyarakat dapat menikmati pagelaran seni akbar tersebut. Karena konser orkestra dahulu sangat dianggap prestisius yang hanya dapat dinikmati oleh golongan bangsawan dan masyarakat kelas atas.

Hari ini zaman beserta pengetahuan dan teknologinya berkembang penuh dengan kejutan-kejutan inovasi salah satunya perkembangan digital internet.

Kiranya internet telah menelusup ke dalam setiap sendi kehidupan ekonomi, sosial, politik bahkan seni sekalipun. Ruang yang dahulu sangat bersekat-sekat, di era ini menjadi begitu cair.

Begitu pula dengan waktu yang sangat tidak terbatas siang dan malam, masyarakat selalu bisa mengkoneksi dengan dunia digital melalui internet. Kendati demikian menonton konser tidak perlu seruwet masa lalu sebelum era digital.

Jika dulu perlu mengantri tiket konser, sekarang hanya perlu dengan membelinya langsung dari internet, dahulu perlu menunggu transportasi untuk menonton konser, sekarang hanya perlu menyalakan gawai kita, dan pelbagi kemudahan lainnya.

Seperti yang terjadi pada 2020 terdapat pagelaran orkestra yang di punggawai oleh Afgan, Dira S, Budjana, Tohpati, Ridho dan Abim, mendobrak warganet dengan kemeriahan konser daring.

Konser ini menjadi bukti bahwa era-digital sekarang kita dimudahkan untuk mengakses konser sekalipun konser megah yang tak mengenal batas ruang dan waktu.

Lebih dari itu, hari ini dunia digital telah melahirkan disrupsi-disrupsi yang nyata. Dalam konteks pertunjukan konser digital tersebut telah melakukan “bunuh diri kelas”, karena dulunya musik orchestra yang hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang, sekarang dapat dinikmati khalayak luas tanpa kelas sosial.

Kendati demikian suara dari orkestra dapat dinikmati dengan mudah, kapanpun, dimanapun oleh siapapun di dunia digital ini.

(surya/red)

Referensi : https://www.youtube.com/watch?v=hbF5xTP3ROU

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!