GUGAT.ID (Bantul) – Lukisan dinding atau mural menghiasi pantai Samas pada 31 Juli 2022. Diprakarsai oleh Masyarakat Pemerhati Sungai dan Muara (Mahasuara).
Kepada awak media, Rizki B Rama yang mewakili Mahasuara tersebut menuturkan bahwa kegiatan yang digelar adalah Festifal Layangan Samas (FLS) . Kegiatan tersebut juga melibatkan Pokdarwis Gading Asri, Bantul, warga masyarakat sekitar, mahasiswa dan anak-anak.
“Ini adalah sebagai pra event, dari event besarnya nanti yaitu Festifal Layangan Samas ( FLS ) “, tutur Rizki.
Festival Layangan Samas yang melibatkan banyak komunitas layang-layang tersebut rencananya akan berlangsung pada tanggal 20 – 21 agustus 2022 di sepanjang pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Sebagai pra event, kegiatan mural yang medianya adalah dinding-dinding pemukiman warga yang total mencapai panjang 500 meter tersebut cukup menarik perhatian masyarakat sehingga terjadi kerumunan, karena kebetulan bertepatan juga dengan hari minggu.
Baca Juga
- Dua Hari Mengenal Seni
- Peringati Kebangkitan Nasional dan Kelahiran Pancasila, Para Budayawan Gelar Festival Budaya Nusantara di Borobudur
Perupa yang terlibat antara lain, Ki Joko Wasis dari kota Yogyakarta, Waluyo Kolotido (Waludeng), Puji lestari (Goresan Samparan Godong Jati / GSGJ) dari Gunungkidul yang juga mengedukasi anak-anak untuk turut berpartisipasi membuat mural tersebut, juga Iwan Nabe, perupa kelahiran Sumba yang menetap di Yogyakarta, Yosua sebagai perwakilan dari generasi muda, dan beberapa perupa lainnya, serta dibantu oleh mahasiswa dari Universitas Gajah Mada, yang kebetulan sedang KKN di daerah tersebut.
Secara terpisah tim Gugat id juga menerima keterangan dari Iwan Nabe sebagai salah satu perupa yang turut serta dalam pembuatan mural tersebut bahwa tema mural tersebut adalah “Spirit Of Samas“.
Kesan yang beliau rasakan adalah semangat kebersamaan, gotong royong dan kekeluargaan untuk kembali menata dan mewarnai Samas.
Selain aksi mural, juga ada pelepasan sekitar kurang lebih duapuluh biota laut oleh Masyarakat Pemerhati Sungai Dan Muara, sebagai upaya melestarikan dan menjaga ekosistem laut.
“Ini sangat menarik, karena selain mempercantik wajah pantai Samas, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk selalu sadar pentingnya menjaga ekosistem dan kebersihan laut,” kata dia.
Gugat.id/BDjo slmt
