GUGAT.ID (Gunungkidul) – Work shop Sekolah Seni Kreatif Perempuan baru selesai digelar di Sanggar Seni Pujo Sumakno di Tawarsari Wonosari Gunungkidul. Acara tersebut berlangsung pada hari kamis, 21 Juli, sampai dengan Jumat, 22 Juli 2022.
Acara yang diikuti oleh 40 perempuan dari kecamatan Tanjungsari, Wonosari, Patuk, dan Playen tersebut diprakarsai oleh LTP MAS (Lembaga Teater Perempuan MAS) , bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Propinsi DIY dan Danais.
Para pemateri antara lain adalah Evi Idawati, S.sn, Dr. Memet Chairul Slamet, Faiq zaen Enderiza, Dra. Anastasia Purwoputranto, Daruni, M.A, Naning Kartaatmaja, S.Km, Dr. Hirwan Kwardhani, M.Hum, Reninta Riwungu Dewi, S.Sn, dan Wahid Nurcahyono, M.Sn.
Meski acara hanya dua hari, namun para peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut, terlebih ketika salah satu pemateri yang memberikan materi pantomim membuar semua peserta tertawa.
Para peserta merasa ikut andil dalam pelestarian budaya ketika mereka bisa secara total mengikuti acara tersebut. Terlebih ketika Dr. Memet Chairul Slamet mengajak mereka bermain musik yang mana alat-alatnya adalah perkakas dapur, dangat meriah.
Baca Juga
- Sisi lain Gunung Batur Gunungkidul
- LKBH Pandawa: Kemendesakan Bertindak Tegas dan Perangi Tindak Pidana Pelecehan Seksual di Yogyakarta
- Syukuran dan Apresiasi Budaya Adiluhung
Di sesi yang berbeda, pembaca Puisi Evi Idawati, S.Sn juga mengajak peserta untuk menulis, menuangkan dalam bentuk puisi tentng kepenatan dan kegembiraan serta pengalaman hidup sehari hari dengan cara yang sederhana.
Setelah acara selesai, Gugat id menemui pengelola sekaligus pemilik Sanggar Seni Pujo Sumakno, Tisna . Beliau menuturkan bahwa nama Pujo Sumakno adalah orang tuanya yang adalah seorang dalang wayang kulit, sehingga untuk terus melestarikan budaya, kini mnjadi sanggar seni untuk mewadahi anak-anak, remaja, maupun warga sekitar yang mencintai budaya.
“Sanggar ini sudah berdiri sejak 3 tahun yang lalu, dan saya senang ada kegiatan budaya lagi di rumah ini”, tutur Tisna.
Kegiatan di sanggar Seni Pujo Sumakno, dalam keseharian adalah tempat berlatih tari, teater, bahkan ketoprak.
Sanggar ini tidak memungut biaya dalam berkegiatan, sehingga harapan kedepan adalah lebih banyak orang yang merasakan manfaat dari adanya sanggar, baik dalam kegiatan seni maupun kegiatan kemasyarakatan yang lain.
Gugat id, Bdjo Slmt
