Gunungkidul, gugat.id -Partai Nasdem, Gerindra dan PKS bersepakat mengusung Prof. Sutrisna Wibawa sebagai bakal calon bupati Gunungkidul bersama Sumanto, SE sebagai bakal calon wakil bupati Gunungkidul pada Pilkada 2024. Kesepakatan tersebut dituangkan di atas kertas ditandatangani oleh ketua partai dari masing masing partai pengusung calon tersebut pada Rabu (5/6/2024) di kediaman politisi Nasdem Suharno, SE yang berada di Gunungkanun Kalurahan Gari Kapanewon Wonosari.
Dalam wawancara awak media dengan salah satu satu petinggi partai di Gunungkidul, Suharno memberi penjelasan bahwa 3 partai membuat kesepakatan bersama mengusung calon bupati atas dasar cita-cita bersama dari partai Gerindra, PKS, dan Nasdem diharapkan mampu bisa membangun Gunungkidul yang lebih baik dan elok yang lebih terkemuka dan masyarakat sejahtera.
“Selain dari tiga partai pengusung ini dimungkinkan ada partai lain yang mau ikut gabung, tetap sebagai partai pengusung jadi tidak ada partai pendukung. Semua partai pengusung mempunyai hak sama-sama memiliki pak Sutrisna Wibawa dan Sumanto,bukan milik partai saja tetapi milik masyarakat Gunungkidul” jelasnya. .
Ditambahkan juga oleh Suharno bahwa masih ada harapan untuk ada tambah partai pengusung dan sudah mulai berkomunikasi dengan PKB, Golkar maupun PAN.
Baca juga: Bupati Gunungkidul Melepas Calon Jemaah Haji Kloter 52 SOC ke Tanah Suci
Sementara ketua partai Gerindra Gunungkidul Purwanto, ST menegaskan kesepakatan ini akan menyelesaikan masalah yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul.
“Hari ini kita melakukan kegiatan kesepakatan bersama mengusung Bupati dan Wakil Bupati yang merupakan milik bersama diharapkan mampu menyelesaikan masalah – masalah Gunungkidul dan membawanya ke yang lebih baik dengan program-program yang disusun bersama” ujar Purwanto.
Senada dengan yang lainTri Iwan Isbumaryani politisi dari PKS menyampaikan, tentang dalam berkomunikasi terhadap partai Nasdem dan Gerindra ada kesamaan cara pandang dan cara penyelesaian masalah sehingga PKS bersemangat untuk memadukan kesamaan tersebut.
“Kesamaan itu menjadikan kekuatan kita untuk bisa mengusung calon Bupati dan Wakil Bupati walupun bukan dari kader partai tetapi mempunyai nilai. Ketika nilai kebaikan yang kita inginkan itu bisa terlaksana dengan figur personal yang kita nilai mampu sehingga tidak ada masalah siapapun yang akan kita calonkan maka harus memadukan potensi dan kemampuan memenangkan pilkada” jelasnya.
(Red/Mungkas M)