Wota - Wati Dusun Exsotic yang Kaya Peninggalan Sejarah |

Wota – Wati Dusun Exsotic yang Kaya Peninggalan Sejarah

By

GUGAT.ID (Girisubo) – Dusun Wota wati, dari namanya yang cukup nyeleneh di telinga bisa kita simpulkan jika memang dusun ini cukup unik dibanding dusun – dusun di sekitarnya. 

Terletak Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dusun ini memiliki pemandangan yang tak perlu diragukan lagi, dikelilingi hamparan pegunungan hijau yang bisa kita nikmati setiap harinya.

Adat istiadat yang masih kental terus dilestarikan penduduk sampai saat ini, bersih dusun atau memetri dusun diselenggarakan setiap tahun oleh dusun yang hanya perpenduduk 82 kepala keluarga ini.

Letak geografis dusun ini diapit oleh pegunungan kars, berada di lembah aliran sungai Bengawan Solo Purba dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Wonogiri, ada yang menarik dari cuaca alamnya dimana setiap hari Wota – Wati hanya terkena sinar matahari selama kurang lebih 8 jam saja.

Hal itu dibenarkan oleh Dukuh Wota wati, Robby Sugihastanto (27), Pria yang masih berstatus lajang namun telah dipercaya masyarakatnya untuk menjadi pemimpin di dusun tersebut.

proses jamasan keris Dusun wota wati

“Ya mungkin karena dikelilingi gunung ya, dusun kami terletak di lembah jadi pagi hari matahari baru bisa masuk sekitar jam 09.00 dan tenggelam sekitar jam 16.30 WIB,” kata Robby saat ditemui dirumahnya, Kamis (11/8/2022).

Selain hal unik diatas Wota -Wati ternyata juga menyimpan kekayaan budaya yang tak kalah mencengangkan, peninggalan benda pusaka seperti keris, tombak dan patrem dimiliki oleh hampir setiap penduduk tempat ini. Beberapa diantaranya bahkan terlihat keropos dan sudah tidak terawat.

“Kami orang awam tidak tau cara merawatnya jadi ya hanya menyimpanya saja,” Jelas Robby

Bahkan keberadaan benda ditangan merekapun belum bisa diungkap dari penduduk Wota – Wati sendiri, dimana mereka sama sekali tidak tahu asal muasal peninggalan bersejarah tersebut, saat ditanya asanya kebanyakan hanya menjawab dari turun temurun mbah dan kakek buyut saja ( tanpa tahu silsilah nenek moyangnya).

Seolah menjadi tabir bagi sejarah dusun tersebut, tak ada yang bisa bercerita meski hanya sekedar ” konon katanya“. Mungkin perlu lebih dalam lagi untuk mengulik sejarah keberadaan benda- benda Yang memiliki nilai filosofi bagi pemiliknya ini.

red/V3


Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!