BNPB Catat Tiga Bencana Akibat Cuaca Ekstrem dan Banjir di Sejumlah Wilayah |

BNPB Catat Tiga Bencana Akibat Cuaca Ekstrem dan Banjir di Sejumlah Wilayah

By

Jakarta, gugat.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya tiga kejadian bencana yang disebabkan oleh cuaca ekstrem dan banjir hingga Kamis (9/10) pukul 07.00 WIB. Peristiwa tersebut berdampak cukup signifikan di sejumlah daerah di Indonesia.

Kejadian pertama terjadi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Hujan deras disertai angin kencang melanda Kecamatan Tanjung Harapan dan Lubuk Sikarah pada Minggu (5/10) sore. Angin kencang menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak rumah warga.

Satu akses jalan sempat tertutup material pohon tumbang hingga tidak bisa dilalui kendaraan. Petugas BPBD Solok segera mengevakuasi dan melakukan pendataan. Berdasarkan hasil kaji cepat, tercatat 177 rumah warga, 14 tempat usaha, dan dua kantor pemerintah terdampak cuaca ekstrem tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa.

Sementara itu di Kota Dumai, Riau, hujan deras yang terjadi bersamaan dengan pasang air laut menyebabkan banjir di tiga kelurahan di Kecamatan Dumai Kota, yakni Rimba Sekampung, Laksamana, dan Dumai Kota. Ketinggian air mencapai sekitar 25 sentimeter dan menggenangi 141 rumah serta tiga akses jalan. Petugas BPBD menyebut, hingga Rabu (8/10), genangan air mulai berangsur surut.

Banjir juga melanda Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, sejak Sabtu (4/10) malam. Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan luapan air di tiga kecamatan — Kapuas Hulu, Pasak Talawang, dan Kapuas Tengah — yang berdampak pada 18 desa. Sebanyak 5.385 kepala keluarga atau 9.455 jiwa terdampak, dan puluhan fasilitas publik ikut terendam, meliputi empat fasilitas kesehatan, 23 tempat ibadah, 31 fasilitas pendidikan, serta puluhan jembatan dan jalan.

BPBD Kapuas terus melakukan asesmen dan penanganan bagi warga terdampak. Hingga Rabu (8/10), air masih belum sepenuhnya surut dengan ketinggian bervariasi. Petugas juga mengimbau warga agar tetap waspada mengingat curah hujan di wilayah hulu masih tinggi.

Menanggapi kejadian tersebut, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Masyarakat perlu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem. Pemerintah daerah juga diharapkan memperkuat sistem peringatan dini serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana penanggulangan bencana di wilayah masing-masing,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam keterangannya, Kamis (9/10).

BNPB juga mengingatkan masyarakat agar berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan ketika hujan lebat disertai petir, menghindari area rawan bencana, memangkas dahan pohon yang berisiko roboh, serta selalu memantau informasi cuaca resmi dari pemerintah.

(Don)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!