Polres Gunungkidul Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Progo 2022 |

Polres Gunungkidul Gelar Apel Pasukan Operasi Lilin Progo 2022

By

GUNUNGKIDUL, GUGAT. ID – Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Progo 2022 Polres Gunungkidul dilaksanakan hari ini, Kamis (24/12/22) di Taman Budaya Gununhkidul.

Hadir dalam acara Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul, Kapolres Gunungkidul, Komandan KODIM 0730 /Gunungkidul, Jajaran Forkompimda Gunungkidul, Instansi/stakeholder terkait sertaPersonil yang tersprint ops lilin progo 2022.

Point utama dalam amanat Kapolri yang disampaikan oleh Bupati yakni, apel gelar pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana.

Dengan demikian, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 (Nataru) mampu berjalan dengan kondusif.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa laju pertumbuhan Covid-19 di Indonesia sudah terkendali, sehingga pemerintah memberikan pelonggaran berbagai aktivitas masyarakat termasuk Nataru dengan menetapkan seluruh wilayah berada pada PPKM Level 1” .

Momentum Nataru yang selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat.

Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta

Hal tersebut sebagaimana hasil survei dari Kemenhub, bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini.

Polri dengan dukungan TNI, K/L, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 s.d. 2 Januari 2023, serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari s.d. 9 Januari 2023.

Operasi Lilin 2022 terdiri dari total 166.322
personel gabungan yang ditempatkan pada 1.845 pos pengamanan, 695 pos pelayanan dan 89 pos terpadu, guna mengamankan 52.636 objek pengamanan.

Terkait kejahatan konvensional, berdasarkan anev tahun 2021, kejahatan paling tinggi terjadi pada bulan Desember didominasi oleh jenis kejahatan konvensional. Melihat hal tersebut, meningkatkan patroli pada daerah rawan dan objek vital serta melakukan sosialisasi guna meningkatkan standar keamanan lingkungan dan tempat tinggal, terutama kepada masyarakat yang akan berpergian.

“Ancaman terorisme juga menjadi potensi gangguan yang serius. Perlu saya tekankan, bahwa aksi terorisme seperti di Polsek Astana Anyar tidak boleh terjadi, Kemudian khusus pengamanan ibadah Natal, pastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/ AT. Selain itu, libatkan juga elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama”

(red/v3)


Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!