Rekapitulasi Data Kejadian Kebencanaan DIY Selama Tahun 2022 |

Rekapitulasi Data Kejadian Kebencanaan DIY Selama Tahun 2022

By

Yogyakarta (gugat.id) – Hasil rekapitulasi data kejadian kebencanaan D.I.Yogyakarta tahun 2022 update data per 23 Januari 2023 yang dihimpun BPBD DIY melalui Pusdalops PB BPBD DIY menunjukkan tren peningkatan kejadian kebencanaan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu disampaikan dalam acara jumpa pers di ruang rapat lantai II BPBD DIY, Selasa (07/02/23).

Tahun 2020 sebanyak 1.058 kejadian, tahun 2021 sebanyak 958 kejadian dan tahun 2022 sebanyak 1.817 kejadian kebencanaan, tidak termasuk laporan kejadian lainnya seperti laka sungai, bunuh diri dan lainya yang dilaporkan ke Pusdalop BPBD DIY.

Kejadian bencana di D.I.Yogyakarta selama tahun 2022 sebanyak 1.971 kejadian bencana,didominasi oleh kejadian gempa tidak terasa sebanyak 762 kejadian dan bencana hidrometeorologiberupa tanah longsor sebanyak 707 kejadian. Kejadian tanah longsor tersebut terbanyak terjadi di Kulon Progo dengan jumlah 454 kali.

Drs. Biwara Yuswantana, M.Si.sebahai narasumber menjelaskan sebaran kejadian bencana secara umum selama tahun 2022 terbanyak ada di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 1.364 kejadian. Selain itu kejadian angin kencang sebanyak 147 kejadian, dengan kejadian terbanyak di kabupaten Sleman. Selain bencana hidrometeorologi terdapat pula kejadian kebakaran sejumlah 113 kejadian, dengan kejadian terbanyak di Kabupaten Sleman sejumlah 28 kejadian.

“Untuk kejadian banjir menjadi urutan ke-empat selama tahun 2022 sebanyak 70 kali, dengan kejadian banjir terbanyak terjadi di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 31 kejadian. Dampak dari kejadian bencana selama tahun 2022 antara lain 2.347 rumah rusak, 1.054 pohon tumbang, 532 infrastruktrur rusak, 417 bangunan tergenang, 276 jaringan listrik, telepon, internet rusak, 148 tempat usaha, 126 kendaraan, 91 fasilitas umum, 77 kandang ternak, dan 6.624 jiwa terdampak yang terdiri dari 64 luka-luka, 66 Meninggal Dunia, dan 699 mengungsi, nilai kerusakan fisik mencapai ± Rp. 266.735.898.000,-” paparnya

Dari data kejadian kebencanaan dan dampak yang terjadi di DIY dapat dijadikan evaluasi untuk penyusunan kebijakan penanggulangan bencana ke depannya. BPBD DIY bersama BPBD Kabupaten/Kota dan pihak swasta telah berupaya dalam pengurangan risiko bencana dengan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana), Kalurahan/ Kelurahan Tangguh Bencana (Kaltana) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di seluruh DIY.

Hingga tahun 2022 sebanyak 326 Destana dan Kaltana sudah terbentuk, sedangkan untuk SPAB telah terbentuk sebanyak 201 sekolah.Seluruh pihak dapat menjadikan data kebencanaan sebagai acuan mitigasi bencana dari skala Kalurahan, Kapanewon/ Kemantren, Kabupaten/ Kota. Diharapkan penyebarluasan informasi ini dapat menjadi bagian dari edukasi serta membuka kesadaran untuk berperan serta dalam melakukan mitigasi bencana dan meningkatkan kemampuan menciptakan kemandirian masyarakat dalam merespon kondisi lingkungan sekitar.

(red/gn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!