Gunungkidul (gugat.id) _// Batik yang oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai warisan budaya untuk warisan kemanusiaan budaya lisan dan non bendawi pada tahun 02 Oktober 2009 memang selalu mempesona untuk digunakan dalam berbagai kesempatan.
Adalah Wasiran, 57 tahun warga Jelok Pacarejo Semanu yang pernah menggeluti usaha batik tulis namun pada tahun 1999 lalu terpaksa gulung tikar karena dampak krisis moneter saat itu , dan Tahun ini Wasiran berusaha mencoba peruntungan dengan menghidupkan kembali usaha batik tulis tersebut.
“1988 saya bertemu istri saya seorang pembatik asal Imogiri Bantul. Setelah menikah kami memutuskan untuk membuat usaha batik sendiri di Imogiri, pada saat itu ada seorang teman yang memiliki toko batik (ekspor). Alhamdulillah beliau mau memasarkan hasil usaha kami, kerjasama terus berlanjut hingga kita bisa membuka lapangan kerja untuk banyak orang” ujarnya.
panjang lebar kepada media gugat.id, Sabtu (11/11/2021)Setelah kembali ke Gunungkidul dan memutuskan banting setir membuka usaha mebel sekitar 10 Tahun lamanya dan pada Tahun 2018 destinasi wisata Telaga Jonge dibuka,Wasiran mencoba membuka usaha makanan kecil-kecilan yaitu rujak es krim.
Lalu oleh Suhadi Kepala Desa Pacarejo Wasiran diminta untuk kembali menghidupkan usaha batik tulisnya.
Berbekal pengalaman yang dimiliki Wasiran optimis batik tulisnya akan mampu bersaing diindustri pasar dan berharap bisa kembali ekspor ke mancanegara seperti sebelumnya.
TRI_gugat ID