Gunungkidul (gugat.id) – Dalam rangka menghadapi hari raya Idul Fitri 1444 Hijriyah Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY menggelar acara Bazar Ramadan berupa pasar murah, Senin (10/04/23).
Kali ini pasar murah diadakan di Kalurahan Baleharjo, Wonosari, dimulai pukul 09.00 Wib hingga selesai. Pasar murah yang merupakan anggaran dari APBN tersebut memiliki kuota komoditas sebanyak 9 ton berupa beras, minyak goreng, gula, tepung, dan telur.
Dalam kesempatan ini masyarakat diberikan atau akan mendapatkan harga yang murah di bawah distributor seperti misalnya untuk minyak kita di harga Rp.12.300 di mana harga toko-toko ataupun di pasaran mencapai Rp15 – 16.000/liter. Telur di harga Rp 24.000/kg sementara harga pasaran masih 26 – 27.000 /kg. Untuk harga gula pasir ada diharga Rp 11.000/kg dan di pasaran masih berharga 13 – 14.000/kg.
“Untuk tahap awal kami membatasi 2 kilo per komoditas yang disubsidi. Adapun teknis pada pelaksanaan pasar murah ini adalah setiap masyarakat yang datang akan diberikan sejenis kupon atau nomor undian kemudian nomor itu akan digunakan untuk membeli di distributor yang sudah tersedia sebanyak 8 distributor” jelas Retno Utami, ST, M. AP Sub Koordinasi Distribusi Barang Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul.

Retno Utami menambahkan masyarakat bisa memilih komoditas apa yang diperlukan. Diharapkan dengan adanya pasar murah ini kebutuhan masyarakat akan bahan pokok lebih terbantu.
Baca juga: https://www.gugat.id/27-sepeda-motor-diamankan-polsek-limbangan-karena-terindikasi-balapan-liar/
“Karena itu dengan harga dibawah distributor antusias masyarakat dalam mengikuti pasar murah ini cukup besar terbukti sebelum jam 09.00 WIB masyarakat sudah banyak yang datang dan baru 2 jam, sekitar jam 11.00 WIB banyak komoditas yang sudah habis” imbuhnya.
Dijelaskan oleh Retno Utami jika Pasar Murah ini mmemang menyasar pada tujuannya yaitu untuk masyarakat umum dan bukan untuk pedagang.
“Jadi kenapa kami memberikan kupon atau sejenis nomor antrian untuk mengantisipasi apabila ada pengepul ataupun pedagang yang akan menimbun sehingga itu bisa diantisipasi” pungkasnya.
(red/gn).