Yogyakarta, (gugat.id) – Tak mudah melatih anak-anak bermain teater dalam mempersiapkan sebuah pementasan di panggung, perlu kesabaran dan ketelatenan, karena terkadang anak-anak tetap saja bercanda di sela sela latihan dan bahkan ketika harus menghafal naskah.
Namun setidaknya, upaya itulah yang telah dilakukan oleh Luwi Darto, seorang tokoh teater juga seorang sutradara Teater Embrio. Dengan kesabarannya yang luar biasa akhirnya sebuah pementasan teater anak berhasil.dihelat pada Sabtu, 18 September 2022 di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Jl. Brigjen Katamso No.139, Keparakan, Kec. Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Pementasan yang dimainkan oleh sekitar 20 anak-anak tersebut menjadi suguhan yang sangat menarik, sekaligus menjadi media pengenalan budaya kepada anak-anak, melalui sebuah pementasan Wayang Anak dengan lakon cerita Sayembara Memanah.
Luwi Darto menuturkan bahwa sedini mungkin anak-anak harus dikenalkan dengan budaya supaya kelak punya landasan yang kuat sebagai bekal kelak ketika dewasa.
“Walaupun tidak mudah, melatih anak-anak bermain teater, tapi proses ini sangat menyenangkan, karena bahkan ada yang minta ijin beli jajan saat proses latihan berlangsung dan saya senang karena anak- menjadi gembira, juga bisa melupakan gadgetnya,” tutunya.
Beberapa pendukung yang terlibat antara lain adalah, Alda Ing (penulis naskah), Ki Mujar Sangkerta (artistik), Araa (kostum), Alan Daru W (sound system) Raka Prameswara (kamera dan editor). Sedangkan ilustrasi musik oleh Samya Etnik dengan penata musik Jojo Sae.
Dalam memahami alur cerita, anak-anak harus mengenal terlebih dahulu tokoh -tokoh yang terlibat dalam cerita. Ini adalah sebuah energy yang sangat positif, karena anak-anak menjadi tahu tokoh – cerita di dunia wayang.
Luwi Darto, selaku sutradara mengemas pementasan ini dengan sedikit komedi supaya anak – anak tetap bergembira seperti ketika bermain, berharap semoga proses ini akan dirindukan oleh anak-anak, untuk kemudian berkarya lagi.
(red/bdjo/slmt)
