CACIP #2: CATATAN ICIP 3 KULINER GUNUNGKIDUL |

CACIP #2: CATATAN ICIP 3 KULINER GUNUNGKIDUL

By

GUGAT ID, – Perkembangan ekspresi budaya di Indonesia sangat pesat, Khususnya masyarakat Gunung Kidul melestarikan kulinernya dari zaman tradisional hingga modernitas saat ini. Sejumlah menu masakan rumahan bersejarah yang perlu sahabat gugat.id ketahui.

Diceritakan oleh kakek dan nenek penjual makanan langka, akan kita kupas disini. Banyak Orang tua (Lansia) Yogyakarta menyebut daerah Gunung Kidul atau Wonosari— karena ibukota kabupatennya di Kecamatan Wonosari— adalah daerah kering yang sulit ditanami varian tanaman dengan kebutuhan air yang banyak.

Karena itu tanaman pangan yang sulit dikembangkan, masyarakat menanam berbagai macam tanaman yang mengandalkan air hujan atau penyesuaian iklim jawa disebut sistem pranoto mongso. Tak khayal, cerita mereka tentang ketersediaan beras masih sangat jarang dan awam bagi masyarakat kurang mampu di Gunung Kidul.

Karena itu pula, masyarakat terdorong untuk kreatif dan inovasi “akibat keterbatasan”. Sejalan modernitas masuk di wilayah gunung kidul, tak heran, ada sejumlah makanan itu bertahan untuk dibuat dengan beradaptasi sesuai kondisi masyarakat, diantaranya:

Jangan Lombok

Jangan Lombok adalah sebuah menu makanan yang terbuat dari bahan santan, tempe dan banyak sekali cabai, serta bumbu dapur lainnya. Jangan Lombok atau sayur tempe-cabai merupakan menu makanan khas di Gunung Kidul. Hampir seluruh resto dan warung makan pinggiran menampilkan menu makanan ini di Gunung Kidul. Menu makanan ini cukup favorit bagi penggemar pedas, sekaligus ditemani lalapan dari daun pepaya atau daun ketela pohon muda yang telah direbus.

Walang Goreng

Walang goreng atau belalang goreng adalah salah satu menu makanan yang menjadi buah bibir masyarakat luas ketika/setelah berkunjung di Gunung Kidul. terutama, sahabat Gugat.id melewati hutan Wanagama Patuk, kalian akan menemui berjejer penjual menu makanan ini. belalang bagi masyarakat gunung kidul adalah salah satu hama yang pernah membuat kelaparan banyak orang pada tahun 60-80’an. Banyak tanaman pangan yang menjadi bahan makanan pokok habis diserang hama tersebut. perkembangan zaman semakin luas mendapat informasi, ditambah keberanian masyarakat gunung kidul. sekarang, belalang menjadi makanan yang gurih melalui proses pemasakannya yang bervariasi, seperti bacem, bacem-goreng, sambel bawang walang, dan seterusnya.

Kicik’an

Kicik’an adalah sebuah menu makanan dari bahan dasar daging dan jeroan sapi yang dipotong kecil-kecil dengan penyajian dikemas menggunakan daun pohon jati. Rasanya yang gurih dan lezat kadang tertampar oleh bentuknya yang kurang menarik. Makanan ini merupakan bentuk kesedihan jaman dahulu, yang sulit sekali mendapatkan daging sapi. Sehingga banyak pengusaha sapi atau belantik memaksimalkan jeroan sapi yang tidak terpakai untuk dijadikan menu makanan yang sekarang sudah mulai jarang ditemui. Namun tenang saja, sahabat gugat.id dapat menemukan menu makanan ini di Pasar-pasar Gunung Kidul sesuai hari pasarannya (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing).

Bagi sahabat yang datang ke Gunung Kidul untuk mencari sensai makanan ekstrem dan berjelajah makanan tradisional, makanan ini cocok untuk sahabat Gugat.id.Silahkan sahabat gugat.id mencoba menu makanan yang akan kami informasikan dalam kolom ini.

semoga membantu sahabat gugat.id untuk menemukan pengalaman kuliner yang baru.selamat datang dan berkunjung kembali sahabat Gugat.id.

(redaksi)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!