Sosiolog : Jadikan Tugu Tobong ini Momentum Masyarakat Gunungkidul Dalam Memilih Pemimpin Kedepan |

Sosiolog : Jadikan Tugu Tobong ini Momentum Masyarakat Gunungkidul Dalam Memilih Pemimpin Kedepan

By

Gunungkidul (gugat.id) – Rencana pembangunan salah satu ikon Gunungkidul yaitu tugu tobong banyak menuai pro dan kontra, pasalnya pembangunan tersebut seolah-olah dipaksakan oleh pemerintah Gunungkidul dan sampai detik ini masih terus menimbulkan polemik di masyarakat. 

Sosiolog UGM asal Gunungkidul, Dr. AB. Widyanta, M.A. mengatakan warga Gunungkidul perlu melihat kepemimpinan dari Bupati Gunungkidul hari ini yang nampaknya bersikeras tetap membangun tugu tobongnya, itu artinya warga Gunungkidul sudah bisa paham pilihan mereka, karena Bupati justru tetap tidak mendengarkan suara warga Gunungkidul yang kemarin memilih mereka. 

“Jelas bahwa suara aspirasi warga masyarakat yang kemarin mendukung Bupati menjadi pimpinan di Gunungkidul, hari ini tidak di dengarkan,” kata Abe (28/09/22)

Oleh karna itu, wajib hukumnya bagi warga Gunungkidul menjadikan ini sebagai momentum dan warga Gunungkidul harus sadar bahwa pemimpinnya sudah tidak mendengarkan aspirasi masyarakat. 

Abe menambahkan, Catatan kedua yang perlu di perhatikan oleh kita semua warga Gunungkidul di tahun – tahun mendatang adalah warga Gunungkidul harus “melek politik ” dengan cara memilih siapa calon pemimpin yang mendengarkan aspirasi masyarakat. 

Baca Juga 

Tengok saja beberapa tokoh Dewan yang sudah menolak dan bersuara keras berkali-kali tehadap persoalan ini, dari partai mana layak atau tidak dipilih ketika memperjuangkan aspirasi masyarakat Gunungkidul adalah contoh pemimpin – pemimpin sejati, jadi walau dari partai manapun sejauh mendengarkan aspirasi warga masyarakat maka harus dipilih karena merekalah yang layak menjadi wakil masyarakat. 

“Jadikan ini sebagai pelajaran berarti bagi kita semua masyarakat Gunungkidul, jangan salah pilih pemimpin, jangan salah memilih wakil – wakil anda, tengok siapa yg bersuara di masa seperti ini, ” imbuh Abe. 

Perlu ada penegasan tentang kontrak politik- politik yang perlu disuarakan kembali dimasa yang genting seperti ini, identitas Gunungkidul itu peting sekali, karna itu mencerminkan simbol ” Way of life ” maka sekali lagi inilah waktu bagi warga Gunungkidul belajar dari kesalahan – kesalahan. 

Hari ini perlu adanya kesadaran politik yg lebih tinggi lagi dengan melihat bagaimana perilaku politik tindakan-tindakan politik dari wakil-wakil rakyat, bisa kita cermati siapa yang menyuarakan dan bersuara lantang memperjuangkan aspirasi masyarakat.

“Artinya pemimpin harus peka terhadap kepentingan-kepentingan warganya, pemimpin yang tidak sensitif dan peka terhadap kepentingan aspirasi warganya, masyarakat sudah tahu apa yang harus dilakukan,” pungkas Abe. 

(red/hd)


Leave a Comment

Your email address will not be published.

You may also like

Hot News

Instagram
WhatsApp
Tiktok
error: Content is protected !!