Playen (gugat.id) – Sedikitnya 14 anak terluka akibat atap sekolahan yang tiba-tiba roboh di SD Muhammadiyah Bogor, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul hari ini, Selasa (08/11/22).
Peristiwa tragis tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB saat sekolah sudah memulai proses belajar mengajar, tiba -tiba saja atap ruangan lantai dua kelas 5 dan 6 roboh sehingga menimpa siswa siswi yang berada di kelas.
Siswa-siswi yang terkena runtuhan atap diantaranya ada yang mengalami luka pada kaki, kepala pusing, dada sesak hingga ada yang harus dijahit pada bagian kepala akibat terkena material bangunan.
Baca Juga
- Ritel Modern vs Pasar Tradisional, Pemda Gunungkidul Tak Berdaya
- Sulit Diakses Masyarakat, Papan Nama Proyek Dipasang Dalam Pos Ronda
- Menteri Desa Usulkan Masa Jabatan Kades Menjadi 9 Tahun
Ruangan atap yang roboh meliputi kelas V Al-Jabar dan VI Al-Fatih, penyebab robohnya atap dimungkinkan bangunan gedung yang tidak sesuai konstruksi dan kerangka bangunan/galfalum tidak bisa menahan beban genting yang terlalu berat dan basah
“Bangunan kelas yang roboh itu dibangun pada Bulan Mei 2021 dan di serah terimakan Bulan Agustus 2021 dengan nilai kontrak 600 juta rupiah oleh CV Perfecta Indonesia Pimpinan Saudara Bayu yang beralamat Jln Palagan, Kamdanen, Sleman,” jelas AKP Hajar Wahyudi Kapolsek Playen saat dikonfirmasi media, (8/11/2022).
Dijelaskan juga jika Bayu bekerjasama dengan Kuncoro sebagai pendanaan dari Bank BDW sebesar 540 juta dan sisanya dari pihak Sekolah.
(red/v3)