GUGAT.ID (Bantul ) – Langit pantai Samas nampak dihiasi aneka naga warna-warni yang menari-nari di atas hamparan pasir sepanjang pantai Samas, Minggu ( 21/08/22 ).
Naga-naga tersebut adalah layang-layang pada acara Festival Layangan Samas (FLS) yang merupakan hasil kolaborasi Pokdarwis Gading Asri, Mahasuara Nusantara, Samya Creatife, dan segenap masyarakat seputaran pantai Samas, kalurahan Srigading, Sanden, Bantul, Yogyakarta.
Sejak 20 Agustus FLS sudah menggelar lomba Layangan Biota Laut, Layangan Tradisional, dan Train Naga, Layangan Tradisional, kategori Dua Dimensi (2D) dan Tiga Dimensi (3D dengan memperebutkan piala bergilir GKR Hemas .
Baca Juga
- Ketika Para Perupa Mengenang Jasa para Pahlawan
- Menggagas Kelola Sampah Tanpa Sisa UWM Raih Hibah Revolusi Mental
- Yogurt Seledri Anti Kolesterol Jahat Kreasi Srikandi Peneliti UWM dan UGM
Pada hari pertama ribuan pengunjung yang memadati acara lebih kurang 7000 orang, dan meningkat pada hari kedua, sekitar 10.000 orang memenuhi pantai Samas untuk menyaksikan berbagai macam layangan dan pertunjukan seni dan budaya.

Acara juga dihadiri oleh GKR Hemas, dan utusan dari Kementrian Kemaritiman, utusan Kementrian Pariwisata, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Kolonel Laut (KH/W) Damayanti, S.H., M.M. beserta rombongan.
Ibnu Haris Sasongko selaku State Manager menuturkan bahwa acara berjalan dengan lancar walaupun sedikit berbeda dengn rundown karena banyaknya peserta lomba didukung dengan cuaca yang bagus dan teduh.

“Hari pertama ada pertunjukan budaya setempat, dan hari kedua pertunjukan beberapa band dan Alkhamdulilah acara berjalan lancar dan menyenangkan,” tutur Ibnu Haris.
Pasar Rakyat yang menyediakan berbagai macam jajanan juga laris manis diserbu pengunjung selama 2 hari pada acara tersebut, pengunjung yang membludlak menjadikan semua dagangan nyaris ludes diserbu pengunjung, tutur Eka Gesang, salah satu panitia yang juga mengurusi bagian lapak.

Dari lomba Train Naga tampak tampilan layang-layang milik Ari dan Azis, dari Royal Team, Srandakan, Bantul, berhasil mencuri perhatian karena berhiaskan ornamen ukiran khas bali yang mereka buat sendiri bersama teamnya.
Ada juga naga yang unik karena memiliki tiga kepala yang juga ikut membumbung ke udara. Festival Layangan Samas (FLS) diikuti peserta lokal dan peserta dari berbagai komunitas yang berasal dari luar DIY, seperti Gersik , Tulungagung, Cilacap, Purworejo, dan daerah lainnya.
Untuk kali ini pemenang utama piala bergilir GKR Hemas diraih oleh komunitas dari Tulungagung untuk kategori layang – layang Biota Laut.
red/bdjo slmt